Wanita Suku Mustang Memiliki Suami Lebih dari Satu
Salah satu aspek yang paling mencolok dari budaya Suku Mustang adalah sistem perkawinan mereka yang memungkinkan seorang wanita memiliki lebih dari satu suami.
Sistem ini dikenal dengan sebutan "polyandry", yang lebih jarang ditemukan di dunia dibandingkan dengan sistem poligami.
Di Suku Mustang, terutama di kalangan masyarakat yang lebih konservatif, seorang wanita bisa menikah dengan lebih dari satu pria yang seringkali merupakan saudara kandung.
Praktik ini didasarkan pada kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat Mustang yang hidup di wilayah pegunungan yang keras.
BACA JUGA:Peradaban Suku Maya. Peninggalan Sejarah Terbesar Dunia
Dalam lingkungan yang serba terbatas, di mana lahan pertanian sangat berharga, sistem poliandri ini bertujuan untuk menghindari pembagian warisan yang berlebihan.
Dengan cara ini, tanah dan harta keluarga tetap berada dalam satu garis keturunan dan dapat dikelola oleh satu keluarga besar yang lebih solid.
Para suami yang menikahi wanita yang sama biasanya tidak merasa cemburu atau terancam oleh keberadaan satu sama lain.
Sebaliknya, mereka hidup dalam harmoni dan bekerja sama untuk menjalani kehidupan bersama.
BACA JUGA:7 Ulama yang Terkenal Perjuangannya dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Para suami sering kali berbagi tanggung jawab dalam rumah tangga, merawat anak-anak, dan mengelola usaha pertanian keluarga.
Meskipun banyak generasi muda yang mulai meninggalkan tradisi ini, praktek poliandri tetap menjadi simbol kebudayaan yang kuat di wilayah ini.
Bagi wanita di Suku Mustang, memiliki beberapa suami bukan hanya sekedar tradisi, melainkan juga suatu bentuk kehormatan dan cara untuk memastikan kelangsungan hidup keluarga dalam kondisi yang serba terbatas.
Kepercayaan bumi datar dan sistem perkawinan poliandri yang diterapkan di Suku Mustang menunjukkan betapa kuatnya ikatan budaya dan tradisi mereka.
BACA JUGA:Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Tonggak Sejarah Persatuan dalam Perjuangan Bangsa