Kenapa Suku Sasak Masih Mempertahankan Sembahyang Wetu Telu? Inilah Alasannya!

Kamis 05-12-2024,14:37 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Meskipun menggunakan bahasa Arab untuk sebagian doa, doa-doa tersebut juga dilengkapi dengan kata-kata dalam bahasa Sasak yang lebih lokal.

Hal ini menggambarkan adanya sinkretisme antara Islam dan budaya Sasak yang telah berkembang selama bertahun-tahun.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bahasa Besemah: Salah Satu Bahasa Tertua di Indonesia!

Makna dan Filosofi Sembahyang Wetu Telu

Sembahyang Wetu Telu bagi masyarakat Sasak tidak hanya merupakan ibadah agama, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri dengan leluhur dan alam semesta.

Dalam tradisi ini, penyembahan kepada Tuhan juga diiringi dengan penghormatan kepada roh nenek moyang dan kekuatan alam yang diyakini mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Sasak memandang alam sebagai bagian integral dari kehidupan spiritual mereka, dan ini tercermin dalam cara mereka melaksanakan ibadah.

Selain itu, Sembahyang Wetu Telu juga dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap Tuhan dan alam semesta dalam keseimbangan yang harmonis.

Setiap perbuatan, baik itu ritual maupun aktivitas sehari-hari, diyakini memiliki kaitan dengan keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan.

Oleh karena itu, pelaksanaan Sembahyang Wetu Telu tidak hanya sekadar rutinitas ibadah, tetapi juga merupakan bagian dari filosofi hidup yang mendalam.

BACA JUGA:Bukan Cuma Makanan, Tapi Sejarah Bakwan yang Menarik! Tahu Tidak?

Pelestarian Tradisi

Meskipun tradisi ini masih dipertahankan oleh sebagian masyarakat Sasak, pergeseran zaman dan pengaruh modernisasi telah mempengaruhi pelaksanaannya.

Generasi muda Sasak, yang semakin terpapar oleh perkembangan teknologi dan budaya luar, mungkin tidak sepenuhnya memahami dan melaksanakan Sembahyang Wetu Telu sesuai dengan tradisi yang telah ada.

Namun, upaya untuk melestarikan tradisi ini tetap ada melalui kegiatan keagamaan dan budaya, seperti upacara adat dan pengajaran kepada generasi muda.

Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Sasak dan pemerintah setempat juga berusaha untuk memperkenalkan dan menjaga keberagaman budaya, termasuk Sembahyang Wetu Telu, melalui acara budaya dan festival.

Kategori :