Mengapa Suku Kajang di Sulawesi Selalu Berpakaian Hitam? Temukan Alasannya!

Selasa 03-12-2024,10:30 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Dalam kehidupan sehari-hari, Suku Kajang lebih banyak mengandalkan alam sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan pakaian hitam menjadi simbol dari ikatan spiritual yang kuat dengan alam tersebut.

BACA JUGA:Apa yang Membuat Kurma Begitu Khas dan Penuh Sejarah? Simak Penjelasannya!

Pakaian Tradisional yang Terjaga

Pakaian serba hitam ini juga merupakan bagian dari identitas budaya yang sangat terjaga oleh Suku Kajang.

Mereka sangat menghargai adat istiadat dan tradisi yang telah ada sejak ratusan tahun lalu.

Setiap anggota Suku Kajang diwajibkan untuk mengenakan pakaian hitam dalam kehidupan sehari-hari, dan pakaian tersebut juga menjadi simbol dari status sosial dalam masyarakat.

Dalam upacara adat atau acara penting, pakaian ini semakin mempertegas identitas mereka sebagai bagian dari komunitas yang setia pada tradisi.

BACA JUGA:Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Tonggak Sejarah Persatuan dalam Perjuangan Bangsa

Pakaian Hitam sebagai Simbol Perlawanan

Pada masa lalu, Suku Kajang juga dikenal sebagai kelompok yang cukup tertutup dan tidak mudah menerima pengaruh dari luar.

Mereka tetap teguh pada adat dan budaya mereka meskipun banyak tekanan dari luar untuk mengikuti perkembangan zaman.

Pakaian hitam menjadi simbol perlawanan terhadap modernisasi dan upaya untuk mempertahankan warisan budaya yang kental.

Suku Kajang memilih untuk tetap hidup dengan cara mereka sendiri, tanpa terbawa arus perubahan yang ada di dunia luar.

BACA JUGA:Sejarah Kisah Kerajaan Kutai Martadipura: dan Inilah Daftar Maharaja Kerajaan Kutai!

Keunikan Pakaian Suku Kajang

Pakaian hitam yang dikenakan oleh Suku Kajang terdiri dari beberapa bagian, termasuk celana panjang hitam yang dikenakan oleh pria dan rok panjang hitam untuk wanita.

Kategori :