Mereka memilih untuk hidup tanpa listrik, kendaraan bermotor, dan teknologi canggih lainnya.
BACA JUGA:Peradaban Suku Maya. Peninggalan Sejarah Terbesar Dunia
Prinsip ini dikenal sebagai kamase-masea atau hidup bersahaja.
Cara hidup ini tidak hanya mencerminkan rasa syukur atas apa yang telah disediakan oleh alam, tetapi juga menjadi bentuk penghormatan mereka terhadap keberlanjutan lingkungan.
Dengan menjaga pola hidup yang minimalis, mereka mampu mengurangi jejak ekologis, sehingga ekosistem tetap seimbang.
Sebagai contoh, mereka mengandalkan hasil hutan dan pertanian yang diolah secara alami tanpa menggunakan bahan kimia.
Sistem pertanian tradisional ini membantu menjaga kesuburan tanah dan mencegah kerusakan lingkungan.
BACA JUGA:7 Ulama yang Terkenal Perjuangannya dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Hutan Adat: Pelindung Kehidupan
Hutan adat memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan Suku Ammatoa.
Mereka memandang hutan sebagai rumah bagi berbagai makhluk hidup, termasuk manusia.
Oleh karena itu, hutan harus dijaga dengan baik.
Mereka menerapkan aturan adat yang ketat terhadap pemanfaatan hutan.
BACA JUGA:Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Tonggak Sejarah Persatuan dalam Perjuangan Bangsa
Penebangan pohon, misalnya, hanya diperbolehkan dengan alasan tertentu, seperti untuk keperluan mendesak atau kegiatan adat.
Bahkan, setiap pohon yang ditebang harus diganti dengan penanaman pohon baru sebagai bentuk tanggung jawab terhadap alam.