Filosofi Suku Ammatoa: Kenapa Alam Begitu Sakral bagi Mereka?

Selasa 03-12-2024,01:36 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Konsep ini mirip dengan prinsip ekologi modern yang menekankan pada keberlanjutan.

Hutan adat Suku Ammatoa juga menjadi kawasan konservasi alami yang berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem, penyedia air bersih, dan pelindung dari bencana alam.

BACA JUGA:Mengenang Sumpah Pemuda: Jejak Sejarah dan Makna Persatuan Bangsa pada 28 Oktober 1928

Makna Spiritual Hubungan dengan Alam

Bagi Suku Ammatoa, alam memiliki dimensi spiritual yang mendalam.

Mereka percaya bahwa setiap unsur alam, seperti pohon, batu, dan sungai, memiliki roh yang harus dihormati.

Ritual adat sering dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, seperti upacara ammateang, yaitu doa khusus untuk meminta restu dan perlindungan dari roh-roh penjaga alam.

Filosofi ini mengajarkan manusia untuk hidup dengan penuh rasa hormat dan kehati-hatian terhadap lingkungan sekitarnya.

Alam bukan sekadar sumber daya, melainkan mitra hidup yang harus dirawat dan dihargai.

BACA JUGA:Sejarah Kerajaan Sriwijaya : Para Raja-raja dan Peninggalan Kerajaan!

Pelajaran dari Suku Ammatoa

Filosofi Suku Ammatoa terhadap alam mengajarkan kita pentingnya menjaga keseimbangan dan keselarasan dalam hidup.

Di tengah era modernisasi yang sering kali mengorbankan lingkungan demi kemajuan, mereka memberikan contoh bahwa hidup sederhana, penuh rasa syukur, dan ramah lingkungan adalah kunci keberlanjutan.

Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai ini, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang.

Filosofi Suku Ammatoa adalah pengingat bahwa hubungan manusia dengan alam adalah hubungan saling menjaga dan menghormati.

Kategori :