Angklung mulai dikenal secara internasional pada abad ke-20. Diakui oleh UNESCO pada tahun 2010 sebagai Warisan Budaya Takbenda, angklung semakin populer di luar Indonesia dan menjadi simbol kekayaan budaya tanah air.
4. Pendidikan dan Media
Angklung diperkenalkan di berbagai kurikulum pendidikan di Indonesia, terutama di Jawa Barat. Dukungan media sosial dan internet juga memperkenalkan angklung kepada generasi muda di dalam negeri maupun internasional.
BACA JUGA:Kekayaan Sejarah Pasemah Dibalik Historis Megalitikum Yang tak Terwariskan
BACA JUGA:Kerajaan Tumapel: Menyelami Sejarah Politik dan Kekuasaan di Jawa Timur
5. Inovasi dalam Seni
Angklung terus mengalami inovasi, termasuk kolaborasi dengan alat musik lain, yang membuatnya lebih modern dan menarik bagi generasi muda serta penonton internasional.
Asal Usul Angklung
Angklung diperkirakan berasal dari daerah Parahyangan, Jawa Barat, dan merupakan bagian dari budaya Sunda.
Pada awalnya, angklung digunakan dalam upacara adat dan kegiatan keagamaan. Terbuat dari bambu, angklung memiliki resonansi suara yang khas, menjadikannya alat musik yang ideal.
BACA JUGA:Kopi Kuning Arab Saudi: Keunikan Rasa dan Cerita Sejarah di Baliknya
BACA JUGA:Mengenal Jumputan Palembang: Sejarah, Budaya, dan Upaya Pelestariannya
Perkembangan dan Peran dalam Kehidupan Masyarakat
Seiring berjalannya waktu, angklung berkembang menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial dan budaya Indonesia.
Selain digunakan dalam upacara, angklung juga menjadi alat pendidikan untuk mengenalkan budaya tradisional kepada generasi muda.
Pengakuan dari UNESCO semakin memperkuat angklung sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan.