PAGARALAMPOS.COM - Cepot, salah satu tokoh wayang golek yang sangat populer di tanah Sunda, telah lama menjadi ikon yang lekat dengan budaya Jawa Barat.
Tokoh ini terkenal tidak hanya karena sifatnya yang lucu dan cerdas, tetapi juga karena berbagai cerita mistis yang menyelimutinya.
Cepot, yang juga dikenal sebagai Astrajingga, sering kali digambarkan sebagai sosok berwajah merah dengan mulut lebar, pakaian khas Sunda, dan aksen Sunda yang kental.
Namun, di balik penampilannya yang kocak, ada banyak kisah misteri yang membuat tokoh ini semakin menarik untuk diulik.
BACA JUGA:Misteri Makam Bersejarah di Gunung Salak: Apa yang Tersembunyi di Balik Keangkerannya?!
Asal Usul dan Sejarah Cepot
Cepot bukan tokoh yang berasal dari epos Mahabharata atau Ramayana seperti kebanyakan tokoh wayang lainnya.
Dia adalah bagian dari tokoh punakawan, sekelompok karakter yang berperan sebagai penghibur dan penasihat bijak bagi para ksatria utama dalam cerita wayang.
Punakawan terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Cepot (di Sunda).
Mereka diciptakan sebagai tokoh yang lebih dekat dengan rakyat dan tidak terikat oleh kasta atau kekuasaan.
BACA JUGA:Pernah Tahu Sejarah Hari Ibu? Inilah Jawabannya!
Cepot sendiri dipercaya diciptakan pada masa penyebaran agama Islam di tanah Jawa, khususnya di wilayah Sunda.
Para wali yang menyebarkan agama Islam menggunakan wayang sebagai media dakwah yang sangat efektif.
Lewat karakter Cepot, mereka memperkenalkan nilai-nilai kebaikan dan pelajaran moral kepada masyarakat tanpa terkesan menggurui.
Cepot menjadi simbol kebijaksanaan yang terselubung di balik sikap jenaka dan tutur kata yang merakyat.