BACA JUGA:Dukung Program Presiden, Polres Pagar Alam Bagikan Makanan Sehat Bergizi
1. Kandungan Air yang Rendah dalam Madu
Salah satu alasan utama madu tidak boleh dimasukkan ke kulkas adalah karena madu mengandung sedikit sekali air, sekitar 17-20%.
Kandungan gula yang sangat tinggi dan rendahnya kadar air inilah yang membuat madu memiliki daya simpan yang lama dan tidak mudah rusak.
Proses pengeringan alami dalam pembuatan madu oleh lebah juga membuatnya sangat stabil dan tidak mudah terkontaminasi oleh bakteri atau mikroorganisme.
Namun, ketika madu dimasukkan ke dalam kulkas, suhu yang rendah dapat menyebabkan kristalisasi gula yang ada dalam madu.
Kristalisasi ini tidak merusak madu, tetapi akan membuat tekstur madu berubah menjadi lebih kental dan padat.
Meskipun madu tetap aman dikonsumsi setelah mengkristal, perubahan tekstur ini bisa membuatnya tidak praktis digunakan, terutama jika Anda lebih suka madu yang cair dan mudah dituangkan.
BACA JUGA:Cara Sehat Mengatasi Kista dengan Makanan dan Minuman Alami
2. Kristalisasi Madu
Ketika madu disimpan dalam suhu dingin, gula alami dalam madu—terutama glukosa—cenderung mengkristal dan membentuk butiran kristal kecil.
Ini adalah reaksi alami yang terjadi karena glukosa tidak larut dalam air sebanyak fruktosa. Kristalisasi ini bisa terjadi pada suhu di bawah 10°C, yang merupakan suhu yang biasa ada di kulkas.
Meskipun madu yang mengkristal masih aman untuk dimakan dan rasanya tidak berubah, teksturnya menjadi lebih kental dan sulit digunakan, terutama jika Anda biasa menggunakannya untuk memaniskan teh atau kopi.
Untuk mengembalikan tekstur madu yang cair, Anda bisa menghangatkan madu dengan cara menaruhnya dalam wadah tertutup dan merendamnya dalam air panas selama beberapa menit.
BACA JUGA:Ingin Langsing? Ini Makanan dan Minuman Fermentasi yang Wajib Dicoba
3. Suhu Ruangan yang Ideal untuk Madu