Gunung Bromo juga dikenal dengan pemandangan alamnya yang memukau.
BACA JUGA:Benteng Somba Opu: Warisan Sejarah Kesultanan Gowa yang Wajib Dikunjungi
Salah satu momen paling ditunggu adalah saat matahari terbit.
Dari penanjakan Penanjakan 1 atau Penanjakan 2, pengunjung dapat menyaksikan panorama yang menakjubkan ketika matahari muncul di balik gunung-gunung lain, menerangi lautan pasir dan kawah Bromo.
Kabut yang menyelimuti area ini menambah kesan mistis, seolah-olah menghubungkan dunia manusia dengan dunia para dewa.
Lautan pasir seluas 5.250 hektar yang mengelilingi Gunung Bromo menambah keindahan tempat ini.
BACA JUGA:Mengupas Sejarah dan Keajaiban Alam Gunung Patuha di Bandung
Dengan latar belakang gunung yang megah, pengunjung dapat berjalan-jalan di atas pasir hitam yang lembut, merasakan sensasi seolah-olah berada di planet lain.
Keindahan ini menarik banyak fotografer dan pecinta alam untuk datang dan mengabadikan momen indah di sini.
Budaya dan Tradisi Masyarakat Tengger
Masyarakat Tengger memiliki tradisi yang kaya dan budaya yang unik.
Selama perayaan Yadnya Kasada, mereka akan membawa hasil bumi, seperti sayur-mayur dan hasil panen lainnya, ke kawah Gunung Bromo sebagai bentuk syukur dan persembahan.
BACA JUGA:Menggali Kekayaan Sejarah Pagaralam: Dari Candi Agung hingga Tradisi Adat
Ritual ini dilaksanakan setiap bulan Kasada dalam penanggalan Jawa, biasanya jatuh pada bulan Desember.
Suasana festival ini penuh warna dengan berbagai macam tarian, musik, dan ritual yang menunjukkan rasa syukur kepada dewa-dewa.
Gunung Bromo bukan hanya sekadar destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam, tetapi juga merupakan tempat bersejarah yang kaya akan mitos dan tradisi.