Rujak ini terdiri dari campuran buah-buahan segar, sayuran, tahu, tempe, lontong, dan cingur atau bagian hidung sapi.
BACA JUGA:Mengupas Sejarah dan Keajaiban Alam Gunung Patuha di Bandung
Yang membuatnya berbeda adalah bumbu petis khas Blitar yang lebih pekat dan memiliki rasa yang kuat.
Rujak Cingur Khas Blitar sering disajikan dengan tambahan kacang tanah dan sedikit aroma bawang putih yang khas.
Makanan ini menawarkan perpaduan rasa manis, pedas, dan sedikit asam yang unik, sehingga menjadi salah satu kuliner yang patut dicoba bagi pecinta rujak.
3. Nasi Ampok
Nasi Ampok adalah hidangan sederhana namun penuh makna, terutama bagi masyarakat Blitar dan sekitarnya.
BACA JUGA:Menggali Kekayaan Sejarah Pagaralam: Dari Candi Agung hingga Tradisi Adat
Terbuat dari jagung tumbuk yang dikukus hingga menyerupai nasi, Nasi Ampok mencerminkan sejarah masa lalu ketika beras sulit didapatkan.
Nasi ini biasanya disajikan dengan lauk-pauk sederhana, seperti sayur lodeh, ikan asin, sambal terasi, dan lalapan.
Rasanya yang khas dan sedikit kenyal membuat Nasi Ampok menjadi pilihan yang menarik untuk dicoba, terutama bagi wisatawan yang ingin menikmati sajian tradisional yang otentik.
4. Geti
Bagi pecinta camilan tradisional, Geti bisa menjadi pilihan yang menarik.
BACA JUGA:Menyelami Sejarah dan Keajaiban Alam: Wisata Cappadocia
Geti adalah makanan ringan khas Blitar yang terbuat dari kacang tanah, wijen, dan gula merah.
Teksturnya mirip dengan kacang ting-ting, namun dengan tambahan wijen yang memberikan aroma harum dan cita rasa khas.