Mencicipi Keberagaman: 5 Kuliner Tradisional yang Menyimpan Sejarah Surabaya

Jumat 01-11-2024,20:32 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

3. Lontong Balap

Sajian khas Surabaya ini terdiri dari lontong (nasi yang dikukus dalam daun pisang), tauge, dan lentho (sejenis perkedel yang terbuat dari kacang hijau).

BACA JUGA:Sejarah Tersembunyi Candi Gedong Songo: Peninggalan yang Menunggu untuk Diketahui

Yang membedakan lontong balap dengan lontong lainnya adalah kuahnya yang khas dan biasanya disajikan dengan sambal terasi yang pedas.

Nama “balap” berasal dari cara penyajiannya yang cepat, menggambarkan suasana kota Surabaya yang dinamis.

Lontong balap sering kali menjadi pilihan saat sarapan atau makan siang, memberikan rasa kenyang yang menghangatkan tubuh.

4. Tahu Tek

Tahu tek adalah hidangan yang terdiri dari tahu goreng, lontong, dan sayuran, disajikan dengan bumbu petis yang khas.

BACA JUGA:Peradaban Zaman Perunggu: Sejarah, Peperangan, dan Pembentukan Kekuasaan

Petis adalah pasta hitam yang terbuat dari udang, memberikan cita rasa yang kaya dan unik.

Hidangan ini juga sering dilengkapi dengan kerupuk untuk menambah tekstur.

Tahu tek mencerminkan kreativitas masyarakat Surabaya dalam mengolah bahan-bahan lokal menjadi hidangan yang tidak hanya lezat tetapi juga memikat secara visual.

5. Bebek Sinjay

Bebek Sinjay adalah hidangan bebek goreng yang terkenal di Surabaya.

BACA JUGA:Sejarah dan Mitos Gunung Slamet: Apa yang Tersembunyi di Balik Keindahan Alam?

Daging bebek yang empuk dan renyah disajikan dengan nasi putih, sambal, dan lalapan.

Kategori :