Menyusuri Sejarah Kesultanan Paser: Dari Kerajaan Lokal Menuju Pengaruh Kolonial

Minggu 20-10-2024,23:38 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Hubungan antara kedua kesultanan ini terjalin melalui pernikahan politik dan kerja sama perdagangan.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Medang: Pusat Peradaban Hindu-Buddha di Jawa

Kesultanan Paser menjadi salah satu kerajaan vasal (bawahan) Banjar, yang pada saat itu menjadi salah satu kekuatan besar di Kalimantan Selatan.

Pengaruh Banjar sangat kuat dalam penyebaran agama Islam dan pengaturan administratif di wilayah Paser.

Namun, meski memiliki hubungan erat, Kesultanan Paser tetap menjaga identitas politik dan kedaulatan lokalnya.

Selain itu, hubungan Kesultanan Paser dengan Majapahit juga memiliki peran signifikan.

BACA JUGA:Menggali Sejarah Kadipaten Mangkunagaran: Dari Pangeran Sambernyawa hingga Warisan Budaya

Sebelum Islam berkembang pesat di wilayah Kalimantan, Majapahit sudah memiliki pengaruh di wilayah ini, terutama dalam perdagangan dan perluasan kekuasaan.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Paser dulunya merupakan salah satu wilayah taklukan Majapahit, meskipun pengaruh tersebut mulai memudar setelah kemunduran Majapahit pada akhir abad ke-15.

Masa Kejayaan

Puncak kejayaan Kesultanan Paser terjadi pada abad ke-17 hingga awal abad ke-18.

Pada masa ini, Kesultanan Paser berhasil menguasai beberapa wilayah strategis di pesisir Kalimantan dan mengembangkan hubungan dagang yang kuat dengan para pedagang dari Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.

BACA JUGA:Mengenal Kadipaten Mangkunagaran: Sejarah, Kesenian, dan Identitas Budaya

Pelabuhan-pelabuhan di wilayah Paser menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, rotan, dan hasil hutan lainnya yang sangat dicari di pasar internasional.

Selama masa kejayaannya, Kesultanan Paser juga mengembangkan budaya dan seni yang dipengaruhi oleh Islam.

Bangunan-bangunan istana dan masjid mulai didirikan dengan gaya arsitektur khas Melayu-Islam.

Kategori :