Pelayanan utama dari usaha itu adalah melayani keluhan bagi para calon pengantin yang kesulitan akibat tuntutan mahar. Baik saat akan melangsungkan lamaran maupun saat menjelang hari pernikahan.
Bisnis anti-mainstream itu mereka beri nama ‘PATTUMBU’ akronim dari Perusahaan Ancha Tumming dan Abu.
Kelucuan film Uang Panai 2 bermula ketika tim PATTUMBU membuat video promosi menggunakan barang-barang seadanya.
Hal itu justru membuat Risna merasa sebal dan jengah karena Ancha menggunakan sprei di tempat tidurnya untuk background video. Akankah mereka bertiga berhasil dalam menjalankan bisnis pertama dan satu-satunya di dunia?
BACA JUGA:Sinopsis Film Pusaka, Angkat Legenda Keris Mpu Gandring
Ganti Sutradara
Finisia Production sebagai rumah produksi Uang Panai sempat menggandeng sutradara Halim Gani Safia dan Asril Sani di seri pertama. Tetapi kabarnya untuk seri kedua ini, mereka tidak lagi bekerja sama.
Untuk memimpin proses syuting Finisia Production akhirnya menggandeng sutradara baru yakni Ihda Nur. Sutradara yang turut menjadi sosok di balik suksesnya project film komedi Keluar Main 1994.
'Tantangan terbesar (menjadi sutradara) tentu tentang bagaimana memikirkan supaya tayangan bisa relate dengan kehidupan penonton.
Sehingga, mereka dapat menikmati secara maksimal, bukan sekedar melihat sketsa maupun adegannya saja.'Jelas Ihda.
BACA JUGA:Sinopsis Film Drawing Closer, Jatuh Cinta di Sisa Hidup yang Singkat
Daftar Para Pemeran
Jika dilihat dari seri pertamanya para pemain yang tampil memang ada banyak sekali. Seperti Ikram Noer, Nur Fadillah, serta pemeran terkenal asal Makassar Tumming dan Abu.
Di sini turut menampilkan Katon Bagaskara yang tak lain musisi KLa Project. Tapi kabarnya khusus film Uang Panai 2, terdapat sejumlah perubahan pemain.
Tetapi Dua tokoh kocak yakni Abu dan Tumming masih tetap hadir. Tentunya untuk membawa kelucuan yang semakin segar.
Selain itu juga Ikram Noer dan Nur Fadillah sebagai sebagai Ancha serta Risna masih bertahan. Mereka kompak menyelami kehidupan baru sebagai sepasang suami istri dengan konflik yang ada-ada saja.