PAGARALAMPOS.COM - Sejak zaman kuno, dunia telah menyaksikan berbagai peristiwa menarik dan tak terduga, termasuk konflik, penemuan alat, jatuhnya benda luar angkasa, dan perdagangan antarnegara.
Baru-baru ini, tim ilmuwan yang dipimpin oleh Beda Hofmann, seorang ahli geologi dari Historical Center Sejarah Alam Bern dan Universitas Bern di Swiss, telah melakukan penemuan menarik yang memberikan wawasan baru tentang perdagangan di masa lalu.
Mereka berhasil menemukan artefak berupa ujung anak panah yang terbuat dari besi meteorit yang sangat langka.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Misteri Gunung Parahu: Antara Mitos dan Fenomena Alam
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dan Misteri Gunung Midangan di Jawa Timur
Yang lebih mengejutkan, artefak ini tidak berasal dari meteorit yang biasa ditemukan di sekitar pemukiman saat itu, melainkan berasal dari lokasi yang cukup jauh.
Sebagian besar artefak serupa biasanya ditemukan di kawasan Timur Tengah, Mesir, dan Asia, sedangkan jumlah yang ditemukan di Eropa sangat sedikit.
Penggunaan Besi dari Meteorit di Zaman Perunggu
Pada zaman prasejarah, mendapatkan besi murni sangat sulit, sehingga orang-orang pada masa itu cenderung menggunakan sumber daya yang lebih mudah diakses, yaitu besi yang jatuh ke bumi dalam bentuk meteorit.
Menurut Science Alert, meteorit besi sering dipilih pada masa itu karena daya tahannya saat memasuki atmosfer.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Misteri Pegunungan Kendeng: Dari Asal Usul Nama hingga Legenda
BACA JUGA:Menggali Sejarah dan Misteri Gunung Gajah: Di Balik Nama yang Memikat
Umumnya, meteorit besi terdiri dari campuran besi dengan sedikit kandungan nikel dan beberapa logam lainnya.
Diperkirakan hampir semua alat dan senjata besi dari Zaman Perunggu dibuat menggunakan bahan dari meteorit.
Penemuan ini berasal dari penggalian yang dilakukan oleh Hofmann dan timnya di Pemukiman Morigen, sebuah lokasi yang kini termasuk dalam wilayah Swiss.