BACA JUGA:Kisah Penuh Plot Twist dan Skandal dalam Drama Mistress, Nonton Yuk!
Merokok meningkatkan peluang Anda terkena stroke iskemik hampir dua kali lipat, menurut para ahli di John Hopkins School of Medicine.
Meski Anda tidak merokok, menghirup asap rokok orang lain bisa membuat Anda berisiko terkena stroke.
3. Kurang Tidur
Kurang tidur tidak hanya menyebabkan kelelahan, tapi juga dianggap sebagai faktor risiko utama terjadinya stroke.
Kurang tidur menyebabkan peningkatan hormon simpatis seperti katekolamin, yang meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah, sehingga meningkatkan stres oksidatif dan kerusakan dinding pembuluh darah.
BACA JUGA:Jaga Kesehatan Mental! Jangan Anggap Sepele Stres. Begini Kiat Jalani Hidup Lebih Bahagia!
Selain itu, jika Anda tidak cukup tidur, jantung Anda akan terus bekerja sepanjang hari, sehingga sistem kardiovaskular Anda tidak mendapatkan istirahat yang dibutuhkan.
Oleh karena itu, para ahli menganjurkan agar orang dewasa tidur 7-8 jam setiap malam.
4. Stres
Stres kronis dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan peradangan pada tubuh.
Seiring waktu, terlalu banyak stres dapat merusak pembuluh darah jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung. jantung dan stroke.
BACA JUGA:Jaga Kesehatan Mental! Jangan Anggap Sepele Stres. Begini Kiat Jalani Hidup Lebih Bahagia!
Pengobatan yang digunakan untuk mencegah stroke akibat stres ditujukan untuk mengurangi dampak negatif stres, seperti:
Carilah pelepasan emosi: Berbicara dengan keluarga atau teman tepercaya dapat membantu Anda mengekspresikan emosi.
Latihan membantu menenangkan pikiran dan menenangkan emosi Anda.