Bahasa yang digunakan oleh Suku Lintang adalah salah satu varian dari bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh bahasa-bahasa lokal di Sumatera Selatan.
Bahasa ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan bahasa Melayu Palembang atau Komering.
Bahasa Lintang memiliki ciri khas dalam hal aksen dan beberapa kosakata yang unik, yang menjadi identitas tersendiri bagi masyarakatnya.
BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah Suku Madura, Tradisi yang Tak Pernah Pudar Simak Penjelasannya!
7. Tradisi Megalitik
Wilayah Lintang, seperti wilayah-wilayah lain di Sumatera Selatan, kaya akan peninggalan megalitik.
Batu-batu besar dan peninggalan prasejarah lainnya ditemukan di beberapa lokasi yang diyakini sebagai situs pemujaan nenek moyang oleh masyarakat Lintang pada masa lalu.
Tradisi megalitik ini menandakan bahwa leluhur Suku Lintang telah memiliki sistem kepercayaan yang kuat dan kaya akan simbolisme.
8. Kesenian dan Budaya
Suku Lintang memiliki berbagai kesenian tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.
BACA JUGA:Mengungkap Fakta Menarik Sejarah Suku Sasak, Dari Wetu Telu hingga Perang Lombok
Salah satunya adalah tari-tarian yang biasanya ditampilkan dalam upacara adat. Alat musik tradisional seperti seruling, gong, dan gendang juga sering digunakan dalam berbagai acara adat dan pesta rakyat.
Selain itu, mereka juga memiliki tradisi lisan berupa pantun dan cerita rakyat yang sarat dengan nilai-nilai kebijaksanaan lokal.
Sejarah Suku Lintang adalah cerminan dari kehidupan masyarakat yang kokoh dalam memegang adat istiadat dan budaya lokal mereka.
Dengan tetap menjaga kearifan lokal di tengah arus modernisasi, Suku Lintang berhasil mempertahankan identitas mereka sebagai bagian penting dari keberagaman budaya di Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dan Fakta Menarik Suku Sumbawa, Dari Kerajaan hingga Tradisi Islam