Meskipun Suku Lintang tidak secara langsung berada di pusat kekuasaan Sriwijaya, mereka memainkan peran penting sebagai masyarakat yang menjaga wilayah pedalaman dari gangguan eksternal.
BACA JUGA:Menggali Sejarah dan Kehidupan Suku Enim: Warisan Budaya yang Hidup
Selain itu, wilayah Lintang yang strategis di sekitar jalur perdagangan membuat mereka menjadi perantara dalam jaringan perdagangan lokal.
4. Sistem Adat yang Kuat
Suku Lintang sangat menghormati adat dan tradisi nenek moyang mereka.
Dalam masyarakat Lintang, sistem adat yang digunakan dikenal dengan istilah "Adat Lintang".
Adat ini berfokus pada kebersamaan, gotong royong, serta menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam.
BACA JUGA:Fakta Menarik tentang Suku Daya, Menggali Sejarah dan Budaya Suku Daya
Hal ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti dalam pelaksanaan upacara adat, pernikahan, hingga penyelesaian konflik yang sering diselesaikan melalui musyawarah adat.
5. Struktur Sosial dan Kepemimpinan
Suku Lintang memiliki sistem kepemimpinan yang kuat yang disebut "Puyang".
Puyang merupakan pemimpin adat yang memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keutuhan suku serta menjalankan berbagai upacara adat.
Sistem kepemimpinan ini diwariskan secara turun-temurun dan tetap dipertahankan hingga saat ini.
BACA JUGA:Kehidupan dan Budaya Suku Daya, Menelusuri Jejak Sejarah di Pulau Sumatera
Meskipun zaman telah berubah, peran Puyang masih dihormati dan diakui dalam pengambilan keputusan penting di masyarakat.
6. Bahasa Lintang