Panen yang tertunda pada Maret-April akhirnya menghasilkan hasil yang baik pada Juni-Juli.
Sigit juga mencatat bahwa banyak orang tua yang membeli sepeda motor baru untuk anak-anak mereka yang akan memasuki sekolah baru.
Meskipun penjualan sepeda motor menunjukkan tren positif, AISI menetapkan target penjualan tahun ini sebesar 6,2-6,5 juta unit.
Target ini masih jauh dari angka 7 juta unit meskipun tren penjualan menunjukkan perbaikan.
BACA JUGA:Subsidi Motor Listrik Pemerintah, Apakah Masih Tepat Sasaran? Begini Penjelasannya!
Sigit menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak menaikkan target penjualan menjadi 7 juta unit disebabkan oleh beberapa faktor ketidakpastian, termasuk agenda politik yang dapat mempengaruhi pasar di akhir tahun.
Selain itu, Sigit juga memperingatkan bahwa jika penundaan panen berdampak pada jadwal panen kedua, maka dampaknya bisa terjadi pada November-Desember dan mungkin akan mundur ke Februari-Maret tahun depan.
Meskipun demikian, Sigit tetap optimis dengan tren penjualan sepeda motor yang akan terus positif ke depan.
Penurunan suku bunga yang diprediksi akan berpengaruh pada suku bunga kredit, sehingga dapat meningkatkan daya beli konsumen.
BACA JUGA:Ngintip Daftar Motor Legal di Jalan Raya, Harganya Dibanderol Up Rp.1 M
AISI juga mendapat dukungan dari lembaga pembiayaan atau leasing, yang menunjukkan peningkatan dari 60-65% menjadi 65-70% dalam mendukung pembelian sepeda motor.
Sigit menekankan pentingnya menjaga ekosistem kredit agar tidak terjadi kredit macet, yang bisa mempengaruhi harga jual dan daya saing di pasar.
Secara keseluruhan, meskipun industri mobil menghadapi tantangan, sektor sepeda motor di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang solid.
Dengan kondisi pasar yang membaik dan dukungan dari lembaga pembiayaan, diharapkan penjualan sepeda motor akan terus meningkat dan mencapai target yang telah ditetapkan oleh AISI.
Source: www.cnbcindonesia.com - Penjualan Motor Beri Sinyal Terbaru Nasib Daya Beli Warga RI