Kiyai Nala (1343 M) - Generasi pertama yang mendirikan Kerajaan Pejanggik di Lombok.
BACA JUGA:Tambo Bayang 1915: Menelusuri Jejak Sejarah dan Budaya Suku Guci dari Muaro Paneh
Bethara Tunggul Nala (1343-1394 M) - Generasi kedua yang melanjutkan kekuasaan Kiyai Nala.
Deneq Mas Pengendengan Segara Katon (1393-1457 M) - Generasi ketiga yang meneruskan kejayaan kerajaan.
Deneq Mas Dewa Komala Sempopo (1458-1518 M) - Generasi keempat yang memimpin kerajaan selama lebih dari setengah abad.
Deneq Mas Komala Sari (1518-1586 M) - Generasi kelima yang berhasil mempertahankan kestabilan kerajaan.
BACA JUGA:Menyingkap Jejak Sejarah Busra asy-Syam: Tiga Peradaban Kuno yang Mempengaruhi Dunia
Deneq Mas Unda Putih (1586-1649 M) - Generasi keenam yang dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana.
Deneq Bekem Buta Intan Komala Sari (1649-1667 M) - Generasi ketujuh yang menghadapi tantangan besar dari dalam dan luar kerajaan.
Maspanji Meraja Komala Sakti (1667-1696 M) - Generasi kedelapan sekaligus penguasa terakhir Kerajaan Pejanggik sebelum runtuh pada tahun 1696 M.
Makam Serewe: Bukti Sejarah Kerajaan Pejanggik
Salah satu bukti sejarah yang masih ada hingga saat ini adalah Makam Serewe, yang terletak di Desa Pejanggik, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah.
BACA JUGA:Busra asy-Syam: Jejak Tiga Peradaban Kuno yang Mengukir Sejarah
Makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir dari beberapa raja Kerajaan Pejanggik, yaitu Deneq Mas Komala Sari, Deneq Mas Unda Putih, dan Deneq Bekem Buta Intan Komala Sari.
Makam Serewe menjadi saksi bisu dari kejayaan dan keberadaan Kerajaan Pejanggik di masa lalu.
Makam ini tidak hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga menjadi simbol sejarah dan kebanggaan bagi masyarakat Lombok, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah Praya Tengah.