Memfilmkan sinopsis Tari Kematian membutuhkan proses yang lumayan panjang. Bagaimana tidak, film horor ini harus mengambil latar tempat di pedalaman Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Kabarnya, pulau yang tim gunakan untuk syuting terkenal dengan cerita mistis daerah tersebut. Bahkan, pantai yang menjadi pusat pengambilan gambar terletak sangat jauh dari lokasi dermaga.
Untuk sampai di kawasan itu juga membutuhkan pengorbanan besar. Tim dan para pemain harus menyusuri hutan lebat, perbukitan curam, hingga bebatuan pantai yang terjal.
Tak sedikit dari crew film yang menemui sejumlah hal ganjil selama proses syuting berjalan. Seperti sekilas melihat kepala menggelinding dari perbukitan.
BACA JUGA:Film Horor Kutukan Peti Mati, Naskah Kuno 300 Tahun Membawa Petaka
Tokoh hantu di film Tari Kematian bahkan mendengar suara nyanyian yang seharusnya ia nyanyikan.
Sinopsis Tari Kematian semakin membuat merinding dengan adanya perpaduan senandung Daek Bangka dan lantunan sinden Jawa.
Liriknya terkemas dalam bahasa Bangka Belitung dengan warna tak biasa. Musik yang film ini pakai juga mampu menghipnotis para pendengarnya.
Di dalam lirik tersebut berisi sebuah mantra pemanggil arwah penari bernama Dewi Batari. Sosok menyeramkan yang akan mengutuk siapapun yang dapat melihatnya. Inilah yang nantinya melatar belakangi kisah Tari Kematian.
BACA JUGA:6 Film Pahlawan Super dengan Rating Rendah hingga Serialnya Dihentikan, Kenapa?
Telah Lulus Sensor
Film Tari Kematian karya Bram Ferino dan Afik Haryadi ini hadir dengan durasi 107 menit. LSF sendiri telah mengklasifikasikan film Tari Kematian sebagai tontonan untuk usia 13 tahun lebih.
Berada di bawah PH AFiCi Entertainment, film ini menjadi karya bersama dari PangkalPinang Babel.
Demikian tadi ulasan tentang sinopsis Tari Kematian. Bagi yang penasaran bagaimana kisah Kinara selanjutnya, jangan lupa tonton filmnya. Tari Kematian sendiri sudah tayang di bioskop pada 6 Juli 2023 lalu di seluruh Indonesia.
Baca juga berita: