Apa Makna Filosofis di Balik 6 Rumah Adat Sumatra Selatan? Temukan Jawabannya Disini!

Kamis 15-08-2024,14:34 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Almi

Rumah ini selalu dibangun menghadap ke arah barat atau timur, mengikuti filosofi matahari terbit dan terbenam, yang menambah kekayaan makna budaya dan spiritual dalam arsitekturnya.

3. Rumah Ulu: Warisan Arsitektur dari Dataran Tinggi

Rumah Ulu adalah purwarupa rumah tradisional dari dataran tinggi Besemah di sebelah barat Sumatra Selatan, yang menyebar hingga ke dataran rendah sepanjang Sungai Ogan. 

BACA JUGA:Mengenal 3 Keunikan Rumah Adat Khas Papua yang Miliki Ciri Khas Unik

Rumah ini berbentuk panggung dengan atap curam dan dinding berbentuk kotak, biasanya ditempati oleh masyarakat yang tinggal di sekitar hulu Sungai Musi.

Secara etimologis, nama "Ulu" berasal dari kata "uluan," yang berarti perdesaan atau wilayah hulu. 

Rumah Ulu memiliki bentuk dasar denah segi empat yang terdiri atas garang di bagian paling depan, dengan bagian tengah terdiri atas sengkar atas dan sengkar bawah. 

Salah satu ciri khasnya adalah pagu hantu, sejenis plafon yang hanya ada di sebagian ruangan dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan makanan dan barang-barang.

BACA JUGA:Miliki Ragam Suku dan Budaya! Inilah 3 Rumah Adat Khas Papua

4. Rumah Rakit: Jejak Sejarah Kedatuan Sriwijaya

Rumah Rakit adalah rumah tradisional tertua di Sumatra Selatan, yang diyakini sudah ada sejak zaman Kedatuan Sriwijaya. 

Rumah ini dibangun di atas rakit yang mengapung di sepanjang aliran Sungai Ogan, Sungai Musi, dan Sungai Komering. 

Rumah ini harus diikat ke sebuah serdang atau penambat agar tidak hanyut terbawa arus sungai. 

BACA JUGA: Ghumah Baghi, Eksplorasi Keunikan Rumah Adat Besemah di Sumatera Selatan

Rumah Rakit merupakan contoh sempurna adaptasi manusia terhadap kondisi geografis yang dipenuhi air, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari sejarah dan budaya Sumatra Selatan.

5. Rumah Kilapan: Kesederhanaan Tanpa Ukiran

Kategori :