Redupnya Surya Majapahit, Usai Wafatnya Hayam Wuruk dan Gajah Mada

Kamis 15-08-2024,12:25 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

Perang Saudara dikenal dengan nama Paregreg. Perang antara dua raja pada tahun 1401.

BACA JUGA:Tribhuwana Wijayatunggadewi, Pemimpin Cerdas yang Membawa Majapahit ke Puncak Kejayaan

“Pada tahun 1404 terjadi perdamaian, namun perang kembali pecah,” imbuhnya. Perang tersebut menjadi pertanda bahwa negara Majapahit berada di ambang kehancuran.

Raja Majapahit berganti berkali-kali setelah itu, dan Bula Pandan Salas akhirnya digantikan oleh seorang raja bernama Bra Wijaya.

Raja ini konon merupakan raja terakhir yang memerintah Majapahit sebelum akhirnya terkepung dan hilang dari kejaran Kesultanan Demak.

Konon mereka mencapai Sukho dan Cetho di Kalanganyar, Jawa Tengah dan mendirikan peradaban di sana.

Majapahit memenuhi takdirnya setelah kejayaannya pada tahun 1355. Kisah manis ini tidak bisa terulang kembali.

BACA JUGA:Desa Trowulan: Destinasi Wisata Sejarah untuk Mengungkap Keagungan Majapahit

Gajah Mada dan Hayam Wuruk merupakan kolaborasi besar yang menorehkan sejarah emas bagi Majapahit.

Berkembangnya pengaruh Islam yang menyebar dari Sumatera hingga Jawa menandakan peralihan dimulainya kerajaan Islam di Jawa yaitu Majapahit.

Tentu saja, invasi Portugis ke nusantara memperburuk keadaan.

Sebagaimana yang dikatakan Keat Gin Ooi dalam bukunya Southeast Asia: A Historical Encyclopedia, from Angkor Wat to East Timor (2004).

BACA JUGA:Situs Kumitir: 7 Fakta Penting tentang Sejarah Kerajaan Majapahit yang Harus Kamu Tahu

Demak berperan penting dalam mengakhiri kekuasaan Majapahit di Pulau Jawa dan menyebarkan ajaran Islam.

Banyak peninggalan Majapahit yang kaya hilang akibat invasi Demak. Kisah tenggelamnya Majapahit menandai berakhirnya kekuasaan salah satu peradaban terbesar dan terkenal di nusantara pada tahun 1527.

Kategori :