Baru Tau, Sang Saka Merah Putih Pernah Dibelah Dua, Sekarang Duplikat Keempat Sejak 1969

Senin 12-08-2024,08:10 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

Sang Saka Mera Putih Dibelah Dua

Pada tahun 1948, Belanda melancarkan invasi militer kedua ke kota Yogyakarta. Saat itu, Presiden Sukarno mengkhawatirkan keamanan bendera cagar budaya tersebut.


Foto : Duplikat Sang saka merah putih dn teks proklamasi dibawa ke IKN dari Istana Negara.--Kompas.com

Soekarno takut Bendera Merah Putih disita dan dirobek oleh tentara Belanda, sehingga ia menitipkan Bendera Merah Putih kepada letnannya.

``Dan Bung Karno menitipkannya kepada ajudan dekatnya, Husein Mutahar. Yang  mengira tidak aman kalau bendera nasional itu satu ),'' kata Asvi.

Menurutnya, Husein Mutahar adalah orang pertama yang melepas jahitan bendera pusaka saat itu. Tujuannya agar terlihat seperti kain biasa saat dimasukkan ke dalam koper.

BACA JUGA:Sejarah Dan Fakta Unik Tanjung Sakti Dalam Memperjuangan Kemerdekaan, Begini Kisahnya!

"Jadi masyarakat tidak menganggapnya bendera lagi. Oke. Dan dibawa kabur saat Husein Mutahar ditangkap di Semarang. Dan dari Semarang, Husein yang berhasil kabur (ditangkap)・Mutahar berangkat ke Jakarta," kata Asvi .

Husein Mutahar meminjam mesin jahit dokter dan menjahit panel merah putih, menyatukannya menjadi bendera seperti sebelumnya.

Dibawa mennggunakan Rantis Maung. Selanjutnya bendera merah putih dititipkan kepada Soejono dan dikembalikan kepada Presiden Sukarno yang saat itu sedang diasingkan di Bangka.

"Jadi bendera pusaka itu dibawa ke Bangka. Dari Bangka ketika Bung Karno kembali ke Yogyakarta pada Juli 1949 bendera itu kembali dibawa ke Yogyakarta dan dikibarkan di Yogyakarta," ujar Asvi.

BACA JUGA:Jadi Saksi Kemerdekaan Hingga Tragedi Kelam, Inilah Sejarah Gereja Tertua di Sumatera Selatan

Setelah itu, bendera pusaka dibawa kembali ke Jakarta oleh Soekarno.

"Menariknya pada 28 Desember 1949, saat itu Bung Karno pindah kembali ke Jakarta. Naik pesawat dari Yogyakarta ke Kemayoran.

Yang menarik adalah bendera itu, yang ditaruh di dalam peti itu dalam pesawat adalah yang pertama kali dikeluarkan (dari pesawat) ketika pesawat mendarat di Bandara Kemayoran, bukan Soekarno," jelas Asvi.

 "Dan rakyat yang menunggu Bung Karno di lapangan (Bandara Kemayoran) berjubel melihat yang keluar pertama kali adalah bendera merah putih.

Kategori :