Mengapa Suku Kluet Dianggap Suku Batak di Aceh? Begini Penjelasnnya!

Kamis 01-08-2024,16:05 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Almi

Adat istiadat tersebut terus diwariskan turun-temurun, terlihat dalam prosesi perkawinan, sunat rasul, kematian, pengobatan, dan aktivitas bertani.

BACA JUGA:Silsilah Keluarga Mahabharata, Mengungkap Asal Usul Pandawa dan Kurawa

 

Sastra Tutur

Sastra lisan juga masih hidup dan berkembang dalam komunitas Kluet. Dikenal dua macam syair dalam masyarakat Kluet: syair meubobo dan syair meukato. 

Syair meubobo biasanya digunakan oleh rombongan pengantar pengantin laki-laki, sementara syair meukato merupakan pantun yang berbalas-balas antara rombongan mempelai laki-laki dan perempuan. 

Syair meubobo juga kerap digunakan saat melepas anak pergi merantau atau saat sunat rasul. 

BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!

 

Peribahasa dalam bahasa Kluet juga disampaikan dengan dialek masing-masing daerah, memperkaya kebudayaan lisan masyarakat Kluet.

Tantangan Modernisasi

Modernisasi dan perubahan sosial membawa tantangan bagi keberlangsungan budaya Suku Kluet. 

Generasi muda mulai terpengaruh oleh budaya luar, dan banyak tradisi yang mulai dilupakan. 

BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara

Konflik internal dan perbedaan pandangan antara masyarakat yang berbahasa ibu bahasa Aceh dan bahasa Kluet juga memperparah keadaan. 

Hal ini sangat disayangkan mengingat nilai-nilai keislaman, gotong royong, dan silaturrahmi masih kokoh di daerah tersebut.

Kategori :