PAGARALAMPOS.COM - Suzuki Motor Corporation, salah satu pemain besar di industri otomotif global, mengumumkan keputusan strategis yang signifikan: penutupan pabrik mobilnya di Thailand pada akhir 2025.
Langkah ini berdampak langsung pada Suzuki Indonesia, yang berencana untuk memperluas lini produk rakitan dalam negeri dengan menambah model CKD (Completely Knock Down).
Keputusan ini menandai perubahan besar dalam strategi produksi Suzuki di Asia Tenggara dan menunjukkan pergeseran fokus perusahaan terhadap pasar ekspor.
Keputusan Strategis Suzuki
BACA JUGA:Mitsubishi New Pajero Sport, Memikat Pasar dengan Gengsi dan Kenyamanan, Ini Penampakannya!
Dalam pernyataan resminya, Suzuki menjelaskan bahwa keputusan untuk menutup pabrik di Thailand diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap struktur produksi global.
Suzuki memutuskan untuk memusatkan produksi di beberapa lokasi strategis untuk mengoptimalkan efisiensi dan fokus pada pasar yang lebih menjanjikan.
Penutupan pabrik di Thailand, yang mulai beroperasi pada tahun 2012 sebagai bagian dari kebijakan Eco Car pemerintah Thailand, merupakan bagian dari strategi global perusahaan untuk merestrukturisasi operasi mereka.
Minoru Amano, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor, mengungkapkan bahwa keputusan ini juga dipengaruhi oleh perubahan dinamika pasar otomotif di ASEAN.
BACA JUGA:Yamaha NMAX Neo, Apakah Lebih Kencang dari NMAX Lama?
Sebelumnya, pertumbuhan penjualan mobil yang pesat pada tahun 2010 mendorong Suzuki dan banyak merek lainnya untuk memperluas kapasitas produksi mereka di berbagai negara, termasuk Thailand dan Indonesia.
Namun, perlambatan pertumbuhan penjualan mobil saat ini memaksa perusahaan untuk menilai kembali strategi mereka.
Fokus pada Pabrik Indonesia
Pabrik Suzuki di Indonesia, yang berlokasi di Cikarang dan mulai beroperasi pada tahun 2015, akan menjadi pusat produksi utama untuk model CKD.
BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy A54 5G: Apa yang Harus Kamu Pertimbangkan? Simak Ulasannya!