Mengenal Keberagaman Budaya Lampung, Pepadun dan Saibatin dari Abad ke-12 Bukti Eksistensi Leluhur

Jumat 19-07-2024,15:01 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Almi

Wilayah persebaran Suku Saibatin mencakup Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus, dan Lampung Barat.

Falsafah dan Prinsip Hidup Masyarakat Lampung

Masyarakat adat Lampung, baik Pepadun maupun Saibatin, memegang teguh lima falsafah adat budaya yang membimbing kehidupan mereka.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Museum Mandala Wangsit Siliwangi Bandung, Tempat yang Menyimpan Kisah Perjuangan

Falsafah tersebut meliputi: bejuluk beadek (bergelar), nemui nyimah (saling bersilahturahmi), nengah nyampur (sosialisasi pergaulan), sakai sembayang (gotong royong), dan piil pesenggiri (prinsip hidup). 

“Falsafah ini menunjukkan bahwa kehidupan sosial di tengah masyarakat adat Lampung berlandaskan pada prinsip gotong royong dan saling menghormati,” jelas Humaidi.

Tantangan dan Harapan untuk Masyarakat Adat Lampung

Di tengah globalisasi, pelestarian adat istiadat Lampung sangat penting. 

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Villa Isola Bandung: Bangunan Megah Penuh Sejarah

Humaidi berharap pemerintah daerah dapat memberikan dukungan nyata, baik moril maupun finansial, untuk melestarikan adat istiadat Lampung. 

“Kita perlu memastikan generasi muda tetap memahami dan mencintai adat istiadat Lampung,” kata Humaidi.

Dwi Putri Melati, seorang akademisi pemerhati adat Lampung, menambahkan bahwa masyarakat Lampung masih mengedepankan adat dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam perkawinan dan penyelesaian masalah melalui musyawarah. 

Namun, dia juga mendorong agar pemerintah daerah memberikan payung hukum untuk masyarakat adat, sehingga kelestarian adat bisa lebih terjamin. 

BACA JUGA:Wisata Lampung Keren, Punya 7 Pesona Pantai Yang Menakjubkan, Cek Lokasinya Disini

“Payung hukum ini penting agar masyarakat adat tidak hanya diakui secara kultural, tetapi juga legal,” tutup Dwi.

Dengan adanya dukungan yang tepat dan pemahaman yang mendalam mengenai kearifan lokal, masyarakat adat Lampung akan terus berperan penting dalam kekayaan budaya Indonesia, meski di tengah derasnya arus globalisasi.*

Kategori :