PAGARALAMPOS.COM - Suku Apatani, yang menetap di lembah Ziro di Arunachal Pradesh, India, dikenal dengan tradisi budaya yang khas dan penuh arti.
Salah satu ritual yang mencolok adalah kebiasaan menyumbat hidung dan menato wajah pada wanita, yang memiliki makna mendalam dalam masyarakat mereka.
Setelah mengalami menstruasi pertama, wanita Apatani menjalani ritual khusus dengan menyumbat hidung menggunakan sumbat hidung besar, dikenal sebagai yaping hurlo.
Selain itu, mereka juga mendapatkan tato di wajah mereka, yang dirancang untuk mengurangi daya tarik fisik mereka.
Tradisi ini berkembang sebagai langkah perlindungan untuk mencegah penculikan. Di masa lalu, kecantikan wanita Apatani sering menjadi alasan mereka diculik oleh suku-suku tetangga.
Untuk menghindari hal ini, wanita Apatani dihias dengan sumbat hidung dan tato yang bertujuan untuk membuat mereka terlihat kurang menarik dan mengurangi kemungkinan mereka menjadi sasaran penculikan.
Suku Apatani bergantung pada pertanian sawah dan budidaya ikan sebagai sumber utama mata pencaharian mereka.
Mereka juga menganut agama Donyi-Polo, yang memuja Matahari (Donyi) dan Bulan (Polo), dan menerapkan kepercayaan ini dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Sejak tahun 1970-an, tradisi menyumbat hidung telah ditinggalkan. Saat ini, hanya wanita tua yang masih mempertahankan ciri-ciri fisik tradisional tersebut, memberikan pandangan tentang sejarah dan budaya Suku Apatani.
Inilah Sejarah 4 Suku di Jambi, Diantaranya Diyakini Sebagai Keturunan Raja
PAGARALAMPOS.COM - Jambi adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang menarik.
Di Jambi, terdapat empat suku asli yang telah mendiami wilayah ini sejak zaman prasejarah hingga sekarang.
Keempat suku tersebut adalah suku Kubu atau Suku Anak Dalam (SAD), suku Kerinci, suku Bathin, dan suku Melayu.
Berikut adalah sejarah singkat dari masing-masing suku tersebut.