Pagaralam Dilanda Suhu Dingin Ekstrem, Ganggu Aktivitas dan Ancam Kesehatan Masyarakat

Kamis 18-07-2024,18:45 WIB
Reporter : Edi
Editor : Almi

Desi menekankan pentingnya menjaga pola makan dan istirahat yang cukup, serta asupan suplemen vitamin untuk menjaga stamina.

Masyarakat diimbau untuk lebih memperhatikan kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan balita yang lebih mudah terkena penyakit akibat suhu dingin.

Dampak pada Pertanian

Selain dampak kesehatan, suhu dingin ekstrem ini juga mengancam sektor pertanian yang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian warga Pagar Alam.

BACA JUGA:Mengupas Sejarah dan Makna Gelar Bangsawan dalam Budaya Palembang, Orang Sumatera Wajib Tahu!

Sarwidi, seorang petani setempat, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi tanaman sayuran seperti cabai dan tomat.

“Cabai dan tomat sedang berbunga. Jika suhu tetap dingin dan sinar matahari tidak cukup, kami khawatir bunga yang bakal jadi buah tidak berkembang dan panen bisa gagal,” ujar Sarwidi.

Tanaman sayuran membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Suhu yang terlalu rendah dan kurangnya sinar matahari dapat menyebabkan tanaman tidak bisa berbuah dengan optimal, yang pada akhirnya mengakibatkan gagal panen.

BACA JUGA:Menelusuri Bendungan Kuningan: Wisata Keluarga di Jawa Barat yang Menawan

Hal ini tentu saja menjadi ancaman serius bagi para petani yang menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian.

Langkah Antisipasi

Menghadapi suhu dingin ekstrem ini, berbagai langkah antisipasi telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat.

Dinas Kesehatan telah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai cara menjaga kesehatan selama cuaca dingin.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Arsitektur Masjid Agung Al-Ukhuwwah yang Mengagumkan di Bandung

Selain itu, para petani juga diimbau untuk melakukan tindakan pencegahan seperti memberikan perlindungan tambahan bagi tanaman dan memonitor kondisi tanaman secara berkala.

Kategori :