Mereka saling membantu dalam mengelola hasil alam seperti kelapa atau durian. Suku Akit memiliki cara unik dalam pembagian warisan, yang biasanya berdasarkan kepada siapa yang membuka lahan secara luas.
Tantangan dan Upaya Pelestarian
Bahasa Melayu Riau yang digunakan oleh Suku Akit kini menghadapi risiko kepunahan karena pengaruh perubahan zaman dan budaya asing yang semakin merambah.
Pemerintah dan komunitas setempat terus berupaya untuk mempertahankan bahasa dan budaya Suku Akit.
Sebagai penduduk asli Provinsi Riau, Suku Akit telah mewarisi kekayaan budaya mereka dari generasi ke generasi.
Keberadaan mereka di Pulau Rupat bukan hanya menambah warna dalam keragaman budaya Indonesia, tetapi juga menjadi contoh dari kebijaksanaan lokal yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Suku Akit bukan hanya menjadi bagian penting dari kehidupan sosial di Riau, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan warisan budaya untuk generasi mendatang.