Suku di Kongo dengan Kepala Menyerupai Alien: Fakta Unik dan Misterius

Senin 22-07-2024,21:58 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Setiap suku di dunia memiliki ciri khasnya yang unik, termasuk dalam aspek ritual, bahasa, dan fisik. Salah satu suku yang menonjol karena keunikan fisiknya adalah Suku Mangbetu.

Suku Mangbetu, yang mendiami wilayah utara Kongo di Afrika Tengah, dikenal dengan tradisi pemanjangan kepala yang disebut Lipombo. Tradisi ini dianggap sebagai simbol kekuatan, kekuasaan, dan keindahan.

Pada saat bayi lahir, kepala bayi akan dibungkus dengan kain secara ketat untuk membentuk kepala yang memanjang.

Proses ini berlangsung minimal enam bulan dan bisa dilanjutkan selama bertahun-tahun untuk mencapai bentuk yang diinginkan. Beberapa individu bahkan melanjutkan praktik ini sepanjang hidup mereka.

Praktik pemanjangan kepala ini juga pernah dilakukan oleh beberapa suku lain, seperti suku Chinookan di Amerika Utara dan suku Hun di Asia Tengah.

Namun, tradisi ini mulai menghilang pada tahun 1950-an dengan kedatangan pengaruh budaya Barat dan larangan dari pemerintahan Belgia yang saat itu menguasai Kongo.

Menurut informasi yang dihimpun, tradisi ini melibatkan pengikatan kepala bayi dengan kain untuk membentuk kepala lonjong. Proses pengikatan dilakukan selama enam bulan, dan ikatan diganti seiring dengan pertumbuhan kepala.

Selain itu, gaya rambut suku Mangbetu juga dikembangkan untuk menonjolkan bentuk kepala. Sebagian besar rambut dikepang, dan beberapa helai dirajut dengan jerami untuk menciptakan bentuk silinder yang kemudian diikatkan ke kulit kepala dengan jarum.

Proses ini dilakukan selama beberapa tahun hingga mendapatkan bentuk yang diinginkan.

Bagi Suku Mangbetu, pemanjangan kepala melambangkan keindahan, keagungan, kekuatan, dan kecerdasan. Meskipun praktik ini kini hampir punah, terutama setelah pengaruh Barat dan larangan dari pemerintah Belgia, tradisi ini merupakan bagian penting dari warisan budaya suku tersebut. 

Kategori :