Meskipun begitu, Agus menambahkan bahwa jika perawatannya baik dan komponen utama seperti mesin dan transmisi masih dalam kondisi bagus, mobil bekas taksi tetap bisa menjadi pilihan yang layak.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun fisik mobil mungkin terlihat kurang menarik, performa mesin dan keandalan masih bisa diandalkan dengan perawatan yang tepat.
Stigma Negatif Terhadap Mobil Bekas Taksi
Selain faktor teknis, ada juga stigma negatif yang melekat pada mobil bekas taksi.
Banyak orang yang beranggapan bahwa mobil bekas taksi memiliki masa pakai yang lebih pendek dan memerlukan perawatan lebih intensif dibandingkan mobil bekas pribadi.
"Stigma negatif ini menyebabkan permintaan terhadap mobil bekas taksi menjadi lebih rendah, sehingga harganya pun ikut turun," ujar Agus.
Permintaan yang Rendah
Permintaan yang rendah terhadap mobil bekas taksi juga menjadi salah satu alasan mengapa harganya lebih murah.
BACA JUGA:Disdukcapil Percepat Perekaman e-KTP Pemilih Pemula Jelang Pilkada Serentak 2024 di Kota Pagaralam
Karena banyak konsumen yang enggan membeli mobil bekas taksi, dealer atau penjual harus menurunkan harga untuk menarik minat pembeli.
Ini merupakan salah satu hukum dasar ekonomi, di mana permintaan yang rendah akan menekan harga pasar.
Solusi Ekonomis di Tengah Tingginya Harga Mobil Baru dan Bekas
Meski memiliki beberapa kekurangan, mobil bekas taksi bisa menjadi solusi ekonomis bagi konsumen yang membutuhkan kendaraan untuk penggunaan sehari-hari.
Dengan pengecekan dan perawatan yang tepat, mobil bekas taksi bisa tetap memberikan performa yang baik.