Bagian pemutar dawai juga sering dihias dengan motif seperti buah nipah atau belimbing.
Bagian ekor gambus ini memiliki lekukan khas yang memperkuat karakteristiknya sebagai alat musik tradisional Melayu yang elegan dan artistik.
BACA JUGA:Silsilah Keluarga Mahabharata, Mengungkap Asal Usul Pandawa dan Kurawa
Peran dalam Pertunjukan Seni dan Tradisi
Gambus selodang Siak tidak hanya berperan sebagai alat musik pengiring dalam tarian tradisional seperti zapin, tetapi juga menjadi elemen hiburan utama dalam berbagai acara sosial masyarakat Siak.
Mulai dari pernikahan, syukuran, penyambutan tamu, hingga acara keagamaan lainnya, gambus selodang selalu hadir untuk menambahkan nuansa keindahan dan keanggunan.
Pemain gambus selodang tidak hanya mahir memetik dawai dengan tangan kanan, tetapi juga mengatur nada dengan jari tangan kiri pada bagian leher gambus, menunjukkan tingkat keterampilan dan kefasihan yang tinggi dalam mengolah alat musik ini.
BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!
Penetapan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Riau 2020
Keputusan pemerintah untuk menetapkan gambus selodang sebagai Warisan Budaya Tak Benda Riau pada tahun 2020 menjadi pengakuan resmi atas keberadaannya yang krusial dalam mempertahankan identitas budaya lokal.
Langkah ini tidak hanya memberikan penghargaan, tetapi juga membuka peluang besar untuk mengembangkan potensi seni dan budaya lokal di Siak dan Riau secara keseluruhan.
Lebih dari sekadar pengakuan, penetapan ini juga menjadi panggilan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan dan mempromosikan warisan budaya yang unik ini.
BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara
Langkah-Langkah Pengembangan dan Masa Depan