PAGARALAMPOS.COM - Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman adalah tempat bersejarah yang dahulunya merupakan kediaman seorang pejabat keuangan bernama Tuan Wijnschenk di Pura Pakualaman.
Dibangun pada tahun 1890, bangunan ini mengalami berbagai perubahan fungsi selama masa pendudukan Jepang dan periode setelah kemerdekaan Indonesia.
Pada masa pendudukan Jepang, bangunan ini sempat dikosongkan dan perabotnya disita, kemudian memiliki peran penting setelah Indonesia merdeka.
Peran Penting Setelah Kemerdekaan
BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi
Setelah kemerdekaan, bangunan ini digunakan sebagai markas militer. Awalnya, bangunan ini menjadi Markas Kompi ‘Tukul’ Batalyon Letkol Soeharto.
Pada tanggal 18 Desember 1945 hingga 19 Desember 1948, bangunan tersebut menjadi kediaman resmi Jenderal Sudirman setelah beliau dilantik dan mendapat jabatan menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat.
Selama Perang Kemerdekaan dan Agresi Militer Belanda II, tempat ini juga berfungsi sebagai Markas Informasi voor Geheimen Brigade T tentara Belanda.
Kemudian pada tanggal 27 Desember 1949, bangunan ini difungsikan sebagai Markas Komando Militer Yogyakarta.
BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya
Selain itu, bangunan ini juga pernah digunakan sebagai asrama Resimen Infanteri XIII dan Penderita Cacat.
Pada saat periode 17 Juni 1968 hingga tanggal 30 Agustus 1982, bangunan ini merupakan tempat Museum Angkatan Darat.
Peresmian Museum
Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman diresmikan pada tanggal 30 Agustus 1982 oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Poniman.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Fakta Menarik Candi Arjuna dengan Situs Bersejarah di Ketinggian 2.093