PAGARALAMPOS.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, suhu di berbagai kota di Indonesia telah menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Fenomena ini, yang dikenal sebagai Urban Heat Island (UHI), telah menjadi perhatian utama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan perlunya aksi mitigasi segera untuk mengatasi dampak dari peningkatan suhu tersebut.
Urban Heat Island: Fenomena dan Penyebab
BACA JUGA: Gelombang PHK di Bangka Belitung Imbas Kasus Korupsi Timah, Mengguncang Ekonomi Lokal
Urban Heat Island adalah fenomena di mana daerah perkotaan mengalami suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan di sekitarnya.
Penyebab UHI
Struktur Geometris Kota: Kota-kota dengan bangunan tinggi dan padat menciptakan perangkap panas yang membuat suhu di daerah tersebut lebih tinggi.
Minimnya Vegetasi: Kurangnya ruang hijau dan pepohonan mengurangi kemampuan kota untuk menyerap panas dan menghasilkan oksigen, meningkatkan suhu lingkungan.
BACA JUGA:Penggerebekan Tambang Timah Ilegal di Dekat Pesantren, Ancaman Serius bagi Keamanan
Efek Rumah Kaca: Peningkatan emisi gas rumah kaca dari kendaraan, industri, dan aktivitas manusia lainnya memperburuk efek panas.
Dampak Urban Heat Island di Kota-Kota Indonesia
Dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, efek UHI telah dirasakan cukup kuat di sejumlah kota besar di Indonesia.
Kota-kota seperti Jabodetabek, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bandung termasuk dalam 20% kota dengan nilai Land Surface Temperature (LST) terbesar.
BACA JUGA:Menguak Masalah Penggilingan Padi Rakyat, Ketahanan Pangan Nasional di Ujung Tanduk