Batu Lingga ini dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Sanga dari Kesultanan Cirebon.
Legenda ini bermula pada abad ke-16 Masehi, sekitar tahun 1521 hingga 1530, ketika Sunan Gunung Jati melakukan tadabur alam ke Gunung Ciremai melalui Linggajati.
“Kanjeng Sunan bermunajat kepada Gusti Allah di tempat ini untuk mencari jalan keluar dalam menghadapi peperangan melawan penjajah Portugis,” ungkap Ewer.
BACA JUGA:Peninggalan Bersejarah Candi Arjuna yang diyakini Miliki Segelintir Kisah Menarik!
BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!
Ada versi lain yang menyebutkan bahwa area Batu Lingga dipercaya sebagai jalan yang bisa menembus ke kawah ganda di Gunung Ciremai, dengan ketinggian Batu Lingga yang sejajar dengan dasar kawah.
Setelah Sunan Gunung Jati meninggalkan tempat tersebut, Nyi Linggi, seorang tokoh perempuan legendaris, datang ke Batu Lingga untuk menggantikan sang Sunan.
"Memang begitu ceritanya. Tapi kita mesti melihat dengan mata batin," tutur Ewer.
Nyi Linggi, ditemani oleh dua ekor macan tutul kesayangannya, datang ke Batu Lingga untuk memperoleh ilmu kedigdayaan melalui tapa brata.
Namun, dalam prosesnya, Nyi Linggi dikisahkan gagal mendapatkan ilmu yang diinginkannya. Akhirnya, Nyi Linggi meninggal dunia, dan dua ekor macan tutulnya hilang. Konon, pada waktu-waktu tertentu, Nyi Linggi masih menampakkan dirinya di tempat tersebut.
BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi
Cerita ini mengandung pesan penting tentang nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat. "Terlepas dari benar atau tidak cerita tadi.
Tapi satu hal yang perlu kita ingat, bercerita atau mendongeng merupakan budaya yang patut kita lestarikan.
Karena dalam cerita rakyat banyak pelajaran yang bisa kita ambil," ujar Ewer. Menurutnya, cerita-cerita seperti ini mengandung pelajaran moral dan spiritual yang penting untuk dilestarikan.
Pendakian di Gunung Ciremai tidak hanya menawarkan petualangan alam yang menantang, tetapi juga menyuguhkan kekayaan budaya dan sejarah melalui cerita-cerita legendaris yang melekat pada setiap jalur pendakian.