PAGARALAMPOS.COM - Kista ovarium adalah kondisi umum yang biasanya tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan.
Namun, perlu diwaspadai jika kista tidak menghilang dan malah membesar.
Kista ovarium biasanya dialami oleh perempuan antara pubertas dan menopause, jarang terjadi setelah menopause.
Penggunaan obat-obatan kesuburan juga dapat meningkatkan risiko pertumbuhan kista ovarium.
BACA JUGA:Pesta Kreativitas Puding, Inovasi untuk Kesehatan di Kota Pagar Alam
BACA JUGA:Bersinar dengan Kesehatan Gigi: 5 Buah yang Baik untuk Gigi dan Mulut Anda
Pada kebanyakan kasus, kista tersebut akan hilang dengan sendirinya setelah menstruasi atau kehamilan.
Gejala penyakit kista ovarium dapat muncul pada saat menstruasi, seperti pembengkakan atau kembung pada perut, nyeri saat usus bergerak, nyeri panggul mendekati atau sesudah haid, nyeri panggul saat bergerak, nyeri panggul yang terus-menerus, serta nyeri panggul tiba-tiba dan parah disertai mual serta muntah, yang bisa menandakan kebocoran kista diikuti perdarahan dalam.
Seorang perempuan dengan kista folikular jarang mengalami perubahan siklus haid.
BACA JUGA:Rahasia Labu Kuning: Manfaat Tersembunyi untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
BACA JUGA:Rahasia Kesehatan Tersembunyi di Balik Udang: 5 Manfaat yang Tak Terduga
Yang berpotensi mengalaminya adalah mereka yang memiliki kista korpus luteum. Pada sejumlah kasus kista, flek maupun perdarahan mungkin saja muncul.
Jenis-jenis kista ovarium meliputi kista ovarium patologis, yang tumbuh akibat pertumbuhan sel abnormal dan jarang ditemukan, serta kista ovarium fungsional, yang berkembang sebagai bagian dari siklus menstruasi, umumnya tidak berbahaya, dan paling sering terjadi.
Meski sebagian besar kista ovarium bersifat non-kanker, tetap ada potensi kista yang bersifat kanker, terutama pada wanita yang telah menopause.