"Kami menghadapi masalah dengan pasokan material pada awalnya, terutama terkait transportasi. Namun, kami telah memperbaiki suplainya dan melanjutkan proyek ini dengan progres yang stabil," tambah Danis.
Masalah lain yang diungkapkan BPK adalah kurangnya persiapan pelabuhan bongkar muat yang memadai untuk menunjang kebutuhan pembangunan IKN, serta kurangnya pasokan air yang memadai untuk pengolahan beton.
Kedua hal ini menjadi fokus perbaikan berikutnya yang perlu diatasi secara menyeluruh agar pembangunan IKN dapat berjalan lancar dan efisien.
Dalam tanggapannya, PUPR menyatakan komitmen mereka untuk terus berupaya memperbaiki dan mengatasi setiap masalah yang diidentifikasi, sekaligus memastikan bahwa pembangunan IKN dapat berjalan sesuai rencana.
Meskipun menghadapi tantangan yang signifikan, pemerintah optimistis bahwa dengan koordinasi yang baik antarinstansi serta dukungan penuh dari berbagai pihak terkait, proyek strategis ini akan berhasil memberikan dampak positif yang besar bagi Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, diharapkan bahwa langkah-langkah konkret akan terus diambil untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, sehingga visi untuk memiliki ibu kota baru yang modern dan berkelanjutan dapat terwujud dengan baik. *