PAGARALAMPOS.COM - Jembatan adalah penghubung vital antara wilayah-wilayah, menjadi infrastruktur krusial sebelum transportasi modern.
Di hulu Sungai Asahan, Sumatera Utara, Jembatan Parhitean telah berdiri kokoh, dianggap sebagai jembatan tertua di Pulau Sumatera.
Konon, pembangunannya dimulai pada 1936, menghadirkan jalur vital bagi mobilitas masyarakat.
Meski usianya sudah puluhan tahun, kekokohan Jembatan Parhitean tetap terjaga.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Sifat dan Karakter Pandawa Lima dalam Kisah Pewayangan Mahabharata
BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi
Dengan panjang hampir 100 meter, jembatan ini menghadirkan akses yang vital bagi masyarakat sekitar.
Proses pembangunannya, meski sederhana pada masanya, memakan waktu hingga 13 tahun dan selesai pada 1949.
Namun, kokohnya struktur jembatan ini masih melayani mobilitas sehari-hari menuju Tobasa, Tapanuli Utara, Humbahas, dan Samosir.
Peresmian Jembatan Parhitean pada tahun 1950 menjadi momen bersejarah, ditandai oleh kehadiran Wakil Presiden RI, Drs. Mohammad Hatta, yang didampingi oleh Gubernur Sumatera, TM Hassan.
BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!
BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara
Keunikan jembatan ini terletak pada lanskap perbukitan dan aliran Sungai Asahan yang mengalir deras di sekitarnya.
Pemandangan ini menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Di bagian bawah jembatan, Sungai Asahan yang deras menjadi arena bagi aktivitas arung jeram yang menantang.