Meskipun pemerintah telah memberlakukan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras, namun hal ini tidak berpengaruh signifikan terhadap harga beras di pasar.
Menurutnya, relaksasi HET bertujuan untuk menutupi kenaikan harga beras yang telah terjadi sebelumnya.
Namun, dengan berakhirnya panen raya dan semakin menipisnya stok cadangan beras pemerintah, disparitas antara HET baru dan harga beras di pasar akan semakin besar.
Situasi ini dapat memicu kenaikan harga beras kembali, jika tidak ada tindakan yang diambil oleh pemerintah.
BACA JUGA:Berikan Kesempatan Putra-Putri Terbaik Pagaralam, PDIP Buka Pendaftaran Tahap II
Dalam konteks ini, langkah-langkah strategis diperlukan untuk mengatasi potensi kenaikan harga beras yang dapat berdampak pada stabilitas ekonomi dan sosial masyarakat.
Pemerintah perlu mempertimbangkan kebijakan yang dapat meningkatkan produksi beras lokal, memperkuat stok cadangan beras, serta mengendalikan harga beras secara efektif untuk menjaga kestabilan pasar dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, meskipun musim panen telah usai, tantangan baru dalam menjaga harga beras tetap terjangkau bagi masyarakat masih menghadang.
Langkah-langkah proaktif dan kolaboratif dari berbagai pihak diperlukan untuk menghadapi situasi ini dan memastikan kecukupan pasokan beras serta stabilitas harga yang berkelanjutan. *