Mengungkap Sejarah Makam Kuno di Bendungan Keureuto! Begini Rekomendasi Arkeolog

Senin 20-05-2024,14:59 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Tim arkeolog dari Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I Aceh menemukan ratusan makam kuno di kawasan Bendungan Keureuto, Kabupaten Aceh Utara. Nisan-nisan itu diduga peninggalan peradaban islam Samudra Pasai pada abad ke 13. 

Hal itu diketahui dari bentuk nisan kuno dengan ciri-ciri nisan Aceh menyerupai tipe Perlak dan tipe Samudera Pasai. 

Untuk diketahui, tipe Perlak nisannya menyerupai tempayam dengan bentuk dasarnya pipih, dapat dibagi atas empat bagian yakni bagian pasak berfungsi sebagai penahan beban agar nisan dapat tegak. 

Kemudian bagian kaki ditandai dengan pelipit berbentuk dua buah garis lurus mendatar sebagai pemisah area pasak dan area bagian badan. Lalu yang ketiga, bagian badan ditandai dengan tepian vertikal yang membentuk lengkungan menyerupai tempayam.

BACA JUGA:Sosok Firaun Menkaure dalam Sejarah Mesir Kuno

BACA JUGA:Eksplorasi Kebudayaan dan Sejarah Kesultanan Deli di Sumatera Utara

Wakil Ketua Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I Aceh, Toto Haryanto, belum dapat menyimpulkan tipologi ratusan nisan yang terkena dampak pembangunan Waduk Krueng Keureuto, Aceh Utara dan Bener Meriah.

Namun, dari dugaan awal ratusan nisan tersebut memiliki kaitan dengan peradaban Islam Samudera Pasai.

"Kita belum dapat menyimpulkan, sebab harus ada penelitian lain dengan metode khusus," ujar Toto kepada HabaAceh.id, Sabtu (19/8).

Toto merupakan Ketua Tim Survey Arkeolog yang langsung turun ke lokasi setelah adanya kabar terkait temuan makam kuno yang terkena imbas Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Krueng Keureuto. Ratusan makam tersebut berada di wilayah Paya Bakong, Aceh Utara, dan Kampung Simpur, Kecamatan Mesidah, Kabupaten Bener Meriah.

BACA JUGA:Mengenal Peradaban Zaman Megalitikum, Jejak Prasejarah yang Menyimpan Warisan Budaya

BACA JUGA:Zubair Bin Awwam: Teladan Keberanian dan Kesetiaan dalam Sejarah Islam

Dari hasil amatan sementara, Tim Arkeolog dari BPK Wilayah I Aceh menduga nisan tersebut merupakan hasil kebudayaan abad ke-13.

Para arkeolog yang terjun ke lokasi juga turut mengeluarkan beberapa rekomendasi dan saran terkait temuan ratusan nisan tersebut. Salah satunya agar instansi terkait menginventarisir dan mendaftarkannya sebagai Objek Dugaan Cagar Budaya (OCDB) kompleks pemakaman itu.

Tim juga merekomendasikan agar Dinas Pendidikan Bener Meriah berkoordinasi dengan Disbudpar Aceh untuk memberikan rekomendasi penetapan ratusan nisan kuno tersebut sebagai Cagar Budaya.

Kategori :