PAGARALAMPOS.COM - Robert Kiyosaki, penulis terkenal buku "Rich Dad Poor Dad", menggulirkan anjuran investasi yang mengejutkan dalam episode terbaru podcastnya yang disebut 'The Rich Dad Channel'.
Dalam episode yang tayang pada pekan lalu (11/5/2024), Kiyosaki secara tegas mendorong pendengarnya untuk mempertimbangkan investasi dalam kripto, khususnya Ethereum dan Bitcoin.
Melansir Bicoinist.com, dalam percakapan dengan Andy Schectman, seorang pakar keuangan, Kiyosaki menyoroti melemahnya nilai dolar Amerika Serikat (USD) dan memperingatkan tentang potensi kehancuran pasar.
Dia menegaskan pentingnya berinvestasi dan menabung dalam mata uang digital sebagai lindung nilai terhadap risiko yang berkaitan dengan mata uang fiat.
BACA JUGA:Rilis Data Inflasi AS yang Mereda Dorong Kenaikan Harga Aset Kripto
Kiyosaki, yang telah lama menjadi pendukung kripto, konsisten mendorong investor untuk mengalokasikan dana ke dalam aset kripto sebagai perlindungan dari inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.
Meskipun mengakui keterbatasan pemahamannya tentang Bitcoin, Kiyosaki juga mengekspresikan dukungannya terhadap Ethereum serta logam mulia seperti emas dan perak.
Dia menekankan bahwa penurunan nilai dolar AS akan semakin buruk seiring memburuknya krisis utang.
Dalam podcast tersebut, Kiyosaki mengungkapkan bahwa dia telah mulai menabung Bitcoin sekitar 10 tahun yang lalu dan baru-baru ini memperluas portofolionya ke Ethereum.
BACA JUGA:CME Group Melangkah Lebih Dalam ke Dunia Kripto dengan Fasilitas Spot Trading untuk Bitcoin
Menegaskan skeptisismenya terhadap dolar AS, Kiyosaki memperingatkan komunitas keuangan untuk mendiversifikasi aset ke dalam sumber daya nyata seperti emas dan perak, serta mata uang digital seperti Ethereum dan Bitcoin.
"Dalam waktu-waktu seperti ini, janganlah menyimpan kekayaan dalam mata uang fiat," katanya dalam sebuah postingan di media sosial X.
"Simpanlah emas, perak, Bitcoin, mata uang nyata yang nilainya meningkat, terutama saat pasar mengalami goncangan."
Kiyosaki juga mengekspresikan ketidakpercayaannya terhadap dolar AS, dengan mengacu pada kerentanan pasar dan utang yang melonjak.
BACA JUGA:Raja Kripto Kanada Ditangkap, Diduga Lakukan Penipuan Investasi Senilai Jutaan Dollar