Umpak, landasan penyangga tiang atau pilar, dipercaya efektif menahan gempa.
BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya
BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Fakta Menarik Candi Arjuna dengan Situs Bersejarah di Ketinggian 2.093
Temuan umpak kuno peninggalan Wilwatikta menunjukkan bahwa bahan utama umpak adalah batu atau susunan bata kuno yang diletakkan di atas permukaan tanah.
Berbagai bentuk permukaan umpak, seperti permukaan cekung, lubang untuk slot, hingga datar, menyesuaikan diri dengan model dan fungsinya pada bangunan.
Meski sederhana, umpak memiliki fungsi luar biasa.
Selain melindungi pilar kayu dari kontak langsung dengan tanah, pondasi ini diyakini membuat bangunan di atasnya tahan gempa, bahkan dalam taraf getaran rendah atau sedang.
Meskipun begitu, umpak pada masa Majapahit terutama digunakan sebagai landasan bangunan sederhana, terutama pada rumah atau pemukiman penduduk biasa maupun pendopo.
BACA JUGA:Sebagian Wanita Sparta Punya Dua Suami, Mengupas Kisah Sejarah Yunani Kuno!
BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi
Fungsinya sebagai penahan getaran gempa memperoleh perhatian serius, seperti terbukti dengan diterbitkannya pedoman pembangunan bangunan tahan gempa pada tahun 1993 oleh Kementerian PUPR.
Dengan segala keunikan dan keajaiban arsitektur Majapahit ini, masa lalu memberikan inspirasi dan pelajaran berharga.
Struktur-struktur yang berdiri hingga kini tanpa bantuan teknologi modern mengajarkan kita tentang kekokohan dan keindahan konstruksi zaman dahulu.
Keberlanjutan pengembangan teknologi konstruksi dari era Majapahit hingga modern pun menjadi bukti bahwa warisan nenek moyang kita terus dihargai dan dikembangkan.*
Source: radarmojokerto.jawapos.com - Teknologi Konstruksi Era Majapahit, Kokoh Meski Tanpa Semen