PAGARALAMPOS.COM - Setidaknya terdapat 7 weton yang diramalkan sebagai pewaris pusaka keris yang kerap disebut nogo sosro peninggalan Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit.
Benda keramat berupa pusaka keris ini bukan barang sembarang, sebab konon memiliki kesaktian mandraguna bak tak ada lawannya. Rupanya kesaktian itu bak bisa berpindah pada si pemilik pusaka keris.
Dilansir dari kanal YouTube Pakde Karyo pada Selasa, 5 Desember 2023, inilah 7 weton pewaris pusaka keris dari Prabu Brawijaya.
“Ada 7 weton yang sangat sakti mandraguna menurut kitab Primbon Jawa,” ujar narator.
BACA JUGA:Jelajahi petualangan seru di Situbondo melalui 11 destinasi wisata alam dan bangunan bersejarah
BACA JUGA:Penemuan Mencengangkan, Fakta Artefak Bersejarah dan Kerangka Manusia dari Kapal Perang Kuno
Merupakan keris sakti yang mempunyai khasiat yang membuat pemiliknya semakin kuat.
Ternyata di antara 35 Primbon Weton Jawa, ada 7 Weton yang mewarisi kesaktian Keris Nogo Sosro. Keris sakti ini sendiri diciptakan berdasarkan perintah Prabu Brawijaya, untuk meredam kerusuhan, pemberontakan dan bencana yang menimpa Majapahit.
Prabu Brawijaya memerintahkan pameran keris bermotif naga berskala 1.000. Simbol penguatan kerajaan melawan 1000 bencana.
Keris Nogo Sosro konon terbuat dari bahan yang sangat unik yaitu bijih besi dari bulan atau meteor yang dibawa oleh Sunan Kalijaga. Meteor yang menggantikannya menjadi belati. Dalam proses pendiriannya, Ki Supo Anom mendapat dukungan dari teman-teman yang berbakat dan antusias.
Legenda lain mengatakan bahwa pusaka ini, sesuai dengan namanya, tercipta dari lidah ular naga yang sangat sakti bernama Nogo Sosro.
BACA JUGA:Tradisi Perkawinan Sedarah Firaun, Sejarah Mesir Kuno
BACA JUGA:Eksplorasi Wisata Situbondo, 11 Tempat Wisata Alam dan Sejarah yang Memukau
Sebagai bahan informasi, pusaka keris ini dibuat atas perintah Prabu Brawijaya dengan maksud agar bisa meredam segala pemberontakan yang melanda Kerajaan Majapahit.
Maka dari itu, sang prabu lantas memberi perintah untuk membuat keris bermotif naga dengan seribu sisik, artinya sebagai perlambang membentengi kerajaan.