Seiring berjalannya waktu, raja-raja berikutnya seperti Daksa dan Tulodong memperluas dan menyempurnakan kompleks candi.
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
BACA JUGA:Membuka Sejarah Candi Prambanan, Teryata ada Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang
Prambanan erat kaitannya dengan legenda kisah cinta naas antara Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso.
Ceritanya menceritakan kerajaan Prambanan diserang oleh kerajaan Pengging yang dipimpin oleh pangeran sakti Bandung Bondowoso.
Meskipun persiapan Prambanan kurang, kekuatan gaib Bandung Bondowoso, termasuk tentara jin, membuat kerajaan kewalahan.
Usai pertempuran, Bandung Bondowoso menduduki istana Prambanan, dan cerita berubah ketika ia jatuh cinta pada Roro Jonggrang, putri penguasa Prambanan.
BACA JUGA:Sejarah Mesopotamia Kuno, Ketika Pendidikan Hanya Untuk Kaum Elite
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
Namun, Roro Jonggrang, yang berkonflik dengan Bandung Bondowoso yang membunuh ayahnya, menetapkan syarat yang mustahil untuk menikahinya.
Dia memintanya untuk membangun seribu kuil dan dua sumur dalam satu malam. Percaya diri dengan pasukan jinnya, Bandung Bondowoso pun mengamini.
Pada malam tantangan, tentara jinnya bekerja dengan cepat.
Karena panik, Roro Jonggrang merancang trik cerdik untuk menciptakan ilusi fajar dengan menyalakan api, menumbuk padi, dan menebarkan bunga harum.
BACA JUGA:Pimpin Apel Dansat, Pangdam I/BB Singgung Koordinasi Pam Pemilu Hingga Pemberantasan Narkotika
Jin yang mengira hari sudah pagi, pergi, dan Bandung Bondowoso tidak memenuhi syarat tersebut.
Marah, ia mengutuk Roro Jonggrang menjadi seribu patung, melengkapi kompleks candi.