Keberadaan mi berformalin dan boraks ini tentunya menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, mengingat kedua bahan kimia tersebut memiliki efek samping yang berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Boraks dan formalin adalah bahan kimia yang umumnya digunakan sebagai bahan tambahan dalam industri, tetapi keduanya tidak aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan dalam jangka panjang.
Boraks bisa menyebabkan keracunan yang ditandai dengan mual, muntah, diare, dan gangguan ginjal, sedangkan formalin dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, gangguan pernapasan, hingga kanker jika terpapar dalam jangka panjang.
Kasubdit Indaksi Polda Sumsel, Kompol Hadi Sutrianto, menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pabrik-pabrik yang menggunakan bahan kimia berbahaya dalam proses produksinya.
BACA JUGA:Rekomendasi Tempat Wisata Paling Menarik dan Terpopuler di Sekitar Danau Toba
"Kami akan terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap pabrik-pabrik yang menggunakan bahan berbahaya dalam proses produksinya demi menjaga kesehatan masyarakat," tutup Hadi.
Kasus ini menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan memilih produk makanan dengan cermat.
Konsumsi produk makanan yang tidak jelas asal-usul dan kandungannya bisa membahayakan kesehatan.
Masyarakat diharapkan selalu memeriksa label dan sertifikasi produk sebelum membeli untuk memastikan keamanan dan kualitasnya. *