Lampik Mpat Mardike Duwe memiliki peran dalam mengatur tata pemerintahan tradisional di wilayah tersebut.
Peran dan Proses Sidang
Keberadaan Lampik Mpat Mardike Duwe tercermin dalam proses sidang yang diadakan secara berkala.
BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi
BACA JUGA:Menenlusuri Sejarah Tari Kebagh, Ternyata Begini Kisah Dibalik Kesenian Suku Besemah ini
Sidang ini memiliki tempat khusus, seperti balay besak atau balay agung, yang berfungsi sebagai tempat musyawarah bagi para juraytuwe dan pemimpin dari keenam sumbay.
Keputusan yang dihasilkan dalam sidang ini memiliki dampak yang luas dalam kehidupan masyarakat Besemah, termasuk dalam hal hak bersama, pertahanan, keamanan, dan pemeliharaan adat istiadat.
Transformasi dan Kehilangan
Meskipun Lampik Mpat Mardike Duwe telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Besemah selama berabad-abad.
BACA JUGA:Pertama Ngantor Pasca-Lebaran, Disdukcapil Kota Pagaralam Ramai Dikunjungi Masyarakat
BACA JUGA:Miliki Ciri Khas yang Nikmat dan Lezat! Inilah Cita Rasa Gulai Ikan Patin Khas Suku Besemah
Namun keberadaannya mengalami transformasi seiring dengan perubahan zaman.
Penaklukan Belanda atas wilayah Besemah pada tahun 1869 menjadi pukulan bagi sistem pemerintahan tradisional ini.
Meskipun demikian, nilai-nilai dan fungsi Lampik Mpat Mardike Duwe tetap diakui dan dijunjung tinggi oleh masyarakat Besemah hingga saat ini.
Kehadiran dalam Masa Kini
BACA JUGA: Ghumah Baghi, Eksplorasi Keunikan Rumah Adat Besemah di Sumatera Selatan