PAGARALAMPOS.COM - Sistem pemerintahan tradisional di tanah Besemah, yang dikenal sebagai Lampik Mpat Mardike Duwe, merupakan pondasi kuat bagi kedaulatan masyarakatnya.
Menurut Van Royen, Lampik Mpat Mardike Duwe adalah kesatuan federatif yang menarik garis genealogis sebagai sumber legitimasi antara rakyat dan pemimpinnya.
Keberadaan lembaga ini dapat ditelusuri sejak abad ke-17, bersamaan dengan pemerintahan Pangeran Sido ing Kenayan di Palembang.
Struktur pemerintahan Lampik Mpat Mardike Duwe terdiri dari enam sumbay yang masing-masing memiliki peran dan fungsi tersendiri.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Sifat dan Karakter Pandawa Lima dalam Kisah Pewayangan Mahabharata
BACA JUGA:Silsilah Keluarga Mahabharata, Mengungkap Asal Usul Pandawa dan Kurawa
Sumbay ini terbentuk melalui proses sejarah yang melibatkan tokoh-tokoh penting dalam masyarakat Besemah.
Seperti Puyang Sake Sepadi, Patih Senggilur, Puyang Riye Sangadum, dan lainnya.
Setiap sumbay memiliki keunikan dalam pembentukan dusun dan struktur kelembagaannya.
Fungsi Lampik Mpat Mardike Duwe
BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!
BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara
Lampik Mpat Mardike Duwe memiliki beberapa fungsi utama yang menjadi landasan keberadaannya dalam masyarakat Besemah:
1. Lembaga Adat
Lampik Mpat Mardike Duwe adalah lembaga adat yang anggotanya berasal dari pemangku adat yang disebut juraytuwe.