Situs arkeologi Madain Saleh meliputi area seluas kurang lebih 13 kilometer persegi yang terletak di daerah gurun terpencil, yang dikelilingi oleh pegunungan dan lembah berbatu.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Perkereta Apian Indonesia! Inilah Sekilas Jejak Museum Kereta Api Ambarawa
BACA JUGA:Mengenal Jejak Sejarah Berdirinya Museum Kereta Api Ambarawa
Dikutip dari laman penguintravel, Sabtu (29/7/2023), situs Madain Saleh berisi sekitar 130 makam, yang diukir dari tebing batu pasir.
Makam tersebut dihiasi dengan ukiran dan prasasti rumit, yang memberikan wawasan tentang budaya dan agama suku Nabataean.
Makam paling terkenal di Madain Saleh adalah Qasr Al-Farid, yang berarti "kastil yang sepi". Makam ini terletak di puncak bukit dan dikelilingi halaman yang luas.
Ini adalah makam terbesar di situs tersebut, dan dianggap sebagai salah satu contoh terbaik arsitektur Nabataean.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah dari Penemuan Kapak Tangan Purba yang Berusia 200 Ribu Tahun di Utara Arab Saudi
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Peradaban Melalui Temuan Kerangka Manusia Tertua di Vietnam
Makam itu tidak pernah selesai, dan diyakini telah ditinggalkan setelah kematian raja Nabataean.
Makam penting lainnya di Madain Saleh adalah Makam Lihyan putra Kuza. Makam ini terletak di bagian selatan situs dan diukir di tebing batu.
Ini fitur aula masuk yang besar, ruang tengah, dan serangkaian kamar yang lebih kecil.
Makam itu dihiasi dengan ukiran dan prasasti yang rumit, yang memberikan wawasan tentang kepercayaan agama suku Nabataean.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Penemuan Kerangka Manusia Tertua Berusia 10 Ribu Tahun
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Ratu Kalinyamat Sang Pahlawan dari Jepara Penguasa Pesisir Utara Jawa
Madain Saleh bukan hanya situs makam; itu juga berisi sejumlah struktur penting lainnya.