Penemuan Lubang Gravitasi di Samudra Hindia
Melansir laman Space, lubang gravitasi yang dalam di Samudra Hindia juga disebut sebagai geoid rendah Samudra Hindia (IOGL).
BACA JUGA: Garuda Muda Membuat Bangga, Erick Thohir Banjir Komentar di Instagram Pasca Laga Bersejarah
BACA JUGA:Jejal Pemukiman Prasejarah, Menjadikanya Kota-Kota Pertama di Dunia
Itu merupakan depresi seluas 1,2 juta mil persegi (3 juta kilometer persegi) yang ditemukan 746 mil (1.200 kilometer) barat daya India.
Dibandingkan dengan sekitarnya, gravitasi rendah sangat lemah sehingga lapisan airnya telah terenggut dan membuat permukaan laut di atas lubang 348 kaki (106 meter) lebih rendah dari rata-rata global.
Anomali ini ditemukan oleh ahli geofisika Belanda Felix Andries Vening Meinesz pada tahun 1948, selama survei gravitasi dari sebuah kapal.
Meski sudah lama, lubang ini tetap masih menjadi misteri bagi para ilmuwan.
BACA JUGA:Asal-Usul Kata Guin5ea yang Menjadi Nama Empat Negara Begini Sejarahnya
BACA JUGA:Menggali Warisan Sejarah, Mengungkap Peran Arya Wiraraja dalam Lamajang Tigang Juru
Sekarang, sebuah penelitian yang diterbitkan 5 Mei di jurnal Geophysical Research Letters menunjukkan IOGL disebabkan oleh magma dengan kepadatan rendah yang didorong ke Samudera Hindia oleh lempengan samudera purba yang tenggelam.
"Asal usul geoid rendah ini sangat membingungkan. Berbagai teori diajukan untuk menjelaskan anomali geoid negatif ini.
Semua studi ini melihat anomali saat ini dan tidak peduli dengan bagaimana geoid rendah ini muncul," tulis para peneliti dalam studi mereka.
Penelitian dengan 19 Model Komputer
Untuk mencari jawaban potensial terkait pembentukan lubang misterius itu, para peneliti menggunakan 19 model komputer yang mensimulasikan gerakan mantel dan lempeng tektonik di wilayah tersebut selama 140 juta tahun.
BACA JUGA:Kehidupan dan Kehancuran: Kisah Kerajaan Buleleng dalam Sejarah Bali