Selain itu, UGV yang dipersenjatai dengan CROWS-J memfasilitasi penyebaran Javelin dari jarak jauh, menawarkan keuntungan operasional yang penting dengan memungkinkan keterlibatan target tanpa membuat operator terkena bahaya pertempuran.
Evolusi menuju operasi yang lebih aman dan efisien adalah hasil dari pengembangan dan adaptasi berkelanjutan terhadap perubahan kebutuhan di medan perang modern.
Javelin Joint Venture (JJV), sebuah kolaborasi antara Raytheon dan Lockheed Martin, berupaya mengintegrasikan Javelin ke dalam sistem berteknologi maju untuk memperkuat kemampuan militer.
BACA JUGA:Korsel Luncurkan MBT K1E2, Tank Tangguh Dengan Teknologi Standar K2 Black Panther
Demonstrasi terbaru ini memperkuat gagasan untuk mengadaptasi Javelin ke berbagai platform otonom sebagai sebuah prioritas, membuka jalan bagi operasi yang lebih aman dan mudah beradaptasi di masa depan.
FGM-148 Javelin punya jarak tembak maksimum 4.500 meter dan jarak tembak efektif 2.000 meter. Apa yang membuat Javelin begitu istimewa?
Rahasianya terletak dari ‘kepintaran’ pada sistem pengunci sasaran yang mampu mengirimkan perintah ke seeker yang mengunci sasaran.
Setelah rudal meluncur, seeker section pada bagian depan rudal mengambil alih seluruh kinematik rudal dan mengarahkannya ke sasaran, independen dari penembak kecuali ada interupsi dari si penembak itu sendiri. (*)